Dosen Polines Semarang Ajarkan Robotik di Planet Nufo

Selang hanya dua hari setelah Tim IPB University tiba di Pesantren-Sekolah Alam Nurul Furqon, hari ini giliran tim dosen dari Politeknik Negeri Semarang (Polines). Para Dosen Teknik Rekayasa Elektronika, Informatika, dan Telekomunikasi itu tiba persis adzan Dhuhur dikumandangkan oleh muadzdzin Planet NUFO.


Mereka datang karena ingin melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan perspektif tentang robotik kepada santri-murid di pesantren unik yang didirikan dan diasuh oleh Ustadz Dr. Mohammad Nasih, M.Si., yang bersemangat untuk melakukan reintegrasi sains dan teknologi ke dalam Islam. Prof. Dr. Ir. Muji Astuti, M.T. yang juga merupakan Ketua LPPM USM (Universitas Negeri Semarang) menyertai para dosen Polines tersebut dari Semarang. “Saya kan didaulat oleh Ustadz Nasih untuk menjadi Ketua Dewan Penyantun di Planet NUFO. Maka saya ajak teman-teman saya, termasuk dari perguruan tinggi lain untuk praktek, mengabdi, dan program lain untuk bersinergi dengan Planet NUFO,” terang perempuan yang juga pengurus Forhati Jawa Tengah itu.


Tim Polines terdiri atas dosen-dosen senior dan muda, yaitu: Ilham Sayekti (Kaprodi D3 T.Elektronika), Sri Kusumastuti (Kaprodi STr.Teknologi Rekayasa Elektronika), Vinda Setya Kartika (Kapala Laboratorium), Septiantar Tebe Nursaputro (Dosen Prodi Teknik Elektronika), Raditya Artha Rochmanto (Dosen Prodi Teknik Elektronika), Eri Eli Lavindi (Dosen Prodi Teknik Informatika), dan Roni Apriantoro (Dosen Prodi Teknik Telekomunikasi). Ada juga mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan kali ini, yaitu Irfan Sayekti.


Persis setelah shalat dhuhur, acara resmi penerimaan diselenggarakan dengan sangat meriah. Dr, Mohammad Nasih menyampaikan harapan besar kepada Polines untuk mewujudkan ambisi Planet NUFO dalam melakukan reintegrasi sains dan teknologi ke dalam Islam. “Kita harus membangun masa depan yang lebih sejahtera. Di antara cirinya adalah makin banyak ‘pengangguran produktif’. Apa itu? Yaitu orang yang tidak perlu lagi bekerja berat, tetapi cukup bekerja cerdas, karena pekerjaan berat, berulang, dan berbahaya, bisa dilakukan oleh robot,” Kata Doktor Ilmu Politik itu dalam sambutannya. (AH)


Sumber : Baladena.id